Jumat, 09 Desember 2011

AKUNTANSI

Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis".[1] Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya - mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.
Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat resmi memiliki gelar tertentu yang berbeda di tiap negara. Contohnya adalah Chartered Accountant (FCA, CA or ACA), Chartered Certified Accountant (ACCA atau FCCA), Management Accountant (ACMA, FCMA atau AICWA), Certified Public Accountant (CPA), dan Certified General Accountant (CGA). Di Indonesia, akuntan publik yang bersertifikat disebut CPA Indonesia (sebelumnya: BAP atau Bersertifikat Akuntan Publik).
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis".[1] Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya - mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.
Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat resmi memiliki gelar tertentu yang berbeda di tiap negara. Contohnya adalah Chartered Accountant (FCA, CA or ACA), Chartered Certified Accountant (ACCA atau FCCA), Management Accountant (ACMA, FCMA atau AICWA), Certified Public Accountant (CPA), dan Certified General Accountant (CGA). Di Indonesia, akuntan publik yang bersertifikat disebut CPA Indonesia (sebelumnya: BAP atau Bersertifikat Akuntan Publik).

SEJARAH BANDORASA WETAN

ASAL USUL DESA BANDORASA WETAN

Pada zaman dahulu desa Bandorasa Wetan dan Bandorasa kulon adalah satu desa yaitu desa yang bernama desa Madurasa yang diberinama oleh Syekh Akhmad Murdo Murdoyo yang berasal dari Mekkah. keturunan dari Amru bin Ash dan merupakan anak angkat dari Nyimas Gandasari.
Pada masa itu Islam sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat, hingga sampai ke Indonesia dan menyebar ke pulau-pulau didalamnya. Sebelumnya Syekh Ahmad ditugaskan di Demak sedangkan yang ditugaskan menyebarkan agama Islam di Jawa barat adalah Syekh Toha, karena watak orang Jawa Barat pada waktu itu masih memegang teguh kepercayaan nenek moyangnya, maka Syekh Toha meminta bantuan kepada Syekh Ahmad untuk menyebarkan agama Islam di Jawa Barat yang bertempat di Pangandaran dan meluas sampai di daerah sekitarnya termasuk daerah Kuningan. Kemudian Syekh Ahmad mendirikan padepokan yang bernama “EKA RASA “ (satu rasa satu penderitaan ) di salah satu daerah Kuningan yang terdapat lima rumah sampai sekarang, karena apabila ada yang ingin mendirikan rumah lagi disitu selalu saja ada hambatan. Dan yang menjadi  kuwu pertama desa Madurasa adalah bapak Darto Dipraja.Setelah zaman penjajahan Belanda desa Madurasa terbagi menjadi dua yaitu Bandorasa Wetan dan Bandorasa Kulon oleh bapak kuwu Jidor. sedangkan kuwu pertama desa Bandorasa Wetan adalah bapak Mail.
adapun nama-nama mantan kepala desa yang pernah menjabat di pemerintahan desa bandorasa wetan,diantaranya sebagai berikut :

- Bapak kuwu                     : Mail
- Bapak kuwu                     : Jidon
- Bapak kuwu                     : Wangsa Perwana
- Bapak Kuwu                    : Suradijaya
- Bapak kuwu                     : Kerta Permana menjabat pada tahun 1923
- Bapak kuwu                     : Suminta Atmaja menjabat pada tahun 1941
- Bapak kuwu                     : Raksa Kerta menjabat pada tahun 1947
- Bapak kuwu                     : Setia Purnomo menjabat pada tahun 1950
- Bapak kuwu                     : Raksa Perwata menjabat pada tahun 1961
- Bapak kuwu                     : Raden Erawan menjabat pada tahun 1969
- Pjs kepala desa                 : N. Tanu
-Pjs kepala desa                  : A. Hidayat
-Bapak kepala desa             : Ralim
_ pjs kepala desa                 : A. Hidayat
- Bapak kepala desa            : T. Sidik
- Bapak kepala Desa           : Rasid Efendi
- Bapak kepala desa            : Mansyur hermawan
- ibu kepala desa                 : Dewi Ardesih


PERKENALAN

Perkenalkan Nama Saya Mia Mardiani. Saya tinggal di Desa Bandorasa Wetan. Usia Saya 15 tahun. Saya lahir pada tanggal 17-03-1996.Saya bersekolah di SMK BINASWASTA KUNINGAN.Saya duduk di bangku kelas 11 dan saya mengambil jurusan akuntansi.